Pages

Objek Wisata dan Kuliner di Jepara

Rabu, 08 Mei 2013



    Jepara, Ketika kita mendengar nama itu, selalu saja terngiang di kepala kita satu hal yang khas darinya, yaitu Ukiran Kayu / Meubel. Kerajinan Kayu di Jepara memang  hal yang tidak bisa lepas dari Jepara. Hal itu menyebabkan sebuah pemikiran bahwa di Jepara, tidak ada hal lain yang bisa dikunjungi selain tempat-tempat kerajinan Kayu ukir atau Woodcarving Village. Berikut ini adalah daftar tempat wisata Jepara atau objek wisata di Jepara yang bisa anda kunjungi ketika waktu liburan anda bersama keluarga tiba.
Kelenteng Hian Thian Siang Tee















Kelenteng Hian Thian Siang Tee lokasinya terletak terletak 24 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, sebuah Desa yang menyimpan peninggalan kuno Tiongkok dan menjadi salah satu aset wisata sejarah di Jepara, dimana berdiri megah 2 buah kelenteng yang dibangun seorang tokoh pengobatan dari Tiongkok bernama Tan Siang Hoe bersama dengan kakaknya bernama Tan Siang Djie. Untuk menuju Lokasi Wisata ini didukung dengan berbagai prasarana diantaranya jalan beraspal dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat atau angkutan umum yang lain, karena lokasi Obyek tersebut berdekatan dengan pasar Welahan
Pantai Pulau Panjang















Wisata Pulau Panjang ini merupakan sebuah pulau yang berada di Jepara dan terletak di dekat sebelah barat Pantai Kartini Jepara. Untuk menuju ke lokasi Pulau ini ,wisatawan dapat menggunakan perahu nelayan yang ada di sekitar pantai Kartini. Waktu yang ditempuh dari pantai Kartini ke Pulau Panjang Jepara kira-kira 10 menit.
Pantai Tirto Samudro / Pantai Bandengan 












Pantai Tirto Samudro ini terletak 7 km sebelah utara dari pusat kota. Pantai yang airnya jernih dan berpasir putih ini sangat cocok untuk lokasi mandi . tak jarang para wisatawan yang datang ke obyek ini sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, remaja dan para wisatawan manca Negara. Biasanya saat yang paling disukai adalah pada waktu pagi hari dan di saat sore menjelang senja dimana akan tampak panorama sunset yang memukau.
Air Terjun Songgolangit



















Air Terjun Songgolangit merupakan salahsatu objek wisata yang ada di Jepara,atau lebih tepatnya lagi lokasi objk wisata air terjun ini terletak di desa Bucu kecamatan Kembang 30 km sebelah utara dari kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter. Konon menurut cerita bahwa tempat ini akan menjadikan awet muda bagi para pengunjung yang melakukan cuci muka ataupun mandi.

Ukiran Jepara
Wisata Ukiran Jepara ini bisa anda temukan di Desa Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda.












Pusat Tenun Ikat Troso
Wisata Jepara di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kudus.Di tengah semakin beragamnya produksi tekstil oleh industri modern dengan aneka bahan, kain yang dibuat secara hand made ternyata masih laku hingga hari ini. Tentu ada nilai lebih hingga menjadikan tenun masih terus dicari para penggemarnya.
Di Kabupaten Jepara terdapat sentra industri kerajinan tenun ikat yang namanya mengambil nama desa tempat sentra ini berada. Namanya tenun troso. Disebut troso karena pengrajinnya membuka bisnis di Desa Troso. Sudah puluhan tahun industri kerajinan ini beroperasi, dengan mengalami masa pasang-surut lazimnya sebuah entitas bisnis.









Pada era 1980-an, rocker (almarhum) Gito Rollies menyelipkan kata lurik pada lirik lagu. Penyelipan kata lurik, yang menjadi salah satu model tenun buatan pengrajin Troso, menandakan keterkenalan tenun ikat ini kala itu. Di kalan itu memang ada kewajibab PNS di Jawa Tengah mengenakan pakaian motif lurik.








Namun setelah lurik tidak lagi menjadi pakaian wajib PNS, ternyata eksistensi para pengrajin tenun ikat di Desa Troso masih ada. Para pengrajin berhasil menyesuaikan produknya dengan tuntutan konsumen dari zaman ke zaman. Para pengrajin tenun ikat kini juga bisa memproduksi kain serat nanas, yang menawarkan eksotisme dan eksklusivisme bagi pemakainya.








Selain memproduksi kain untuk bahan pakaian, pengrajin tenun ikat troso juga membuat kain untuk pelengkap rumah tangga, seperti sprai, alas meja, bed cover, tirai jendela, keset, dan lainnya. Produknya bukan hanya untuk melayani konsumen Jawa Tengah, melainkan telah merambah Jakarta, Bali, Lombok. Bahkan sudah diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Sentra tenun ikat di Desa Troso ini sebenarnya juga berpotensi dikembangkan menjadi desa wisata dengan selling point aktivitas para pengrajin yang menggerakkan alat tenun bukan mesin (ATBM) setiap saat. Suara gemelatuk ATBM yang bersahutan merupakan sensasi unik yang bisa dinikmati wisatawan. Lokasi Desa Troso yang sejurus dengan kota Jepara, Pantai Kartini, dan objek wisata lain memudahkan untuk membuat paket wisata terintegrasi dalam sebuah paket turisme.

Pusat Kerajinan Monel
Wisata Pusat Kerajinan Monel ini terletak di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamat, Kudus. Desa ini adalah sebagai pusat kerajinan monel/baja putih terbesar di Jawa Tengah. Masyarakat desa ini mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai pengrajin dan pedagang monel, walaupun sebagian kecil ada yang bermata pencaharian pedagang ikan asap.




























Kerajinan monel/baja putih adalah bentuk perhiasan yang sangat indah, mulai dari bentuk cincin, kalung, gelang atau bentuk dan model yang lain dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga layak untuk dijadikan oleh-oleh atau buah tangan dari kota ukir nan indah.
Selain monelnya desa Kriyan juga terkenal dengan olahan ikan asapnya, yang biasa di jual sampai ke luar kota Jepara . Salah satu masakan khas desa kriyan adalah “mangut” yang terkenal enak di wilayah Semarang dan sekitarnya. Sayur mangut adalah bbentuk masakan yang bahan dasarnya adalah ikan asap atau biasa dikenal dengan ikan panggang. Pas banget untuk dicoba setelah lelah jalan-jalan menelusuri pantai-pantai nan indah di Jepara.
Benteng Portugis
wisata Benteng Portugis terletak di Desa Banyumanis, Keling, 45 km dari Kota Jepara; dibangun oleh Mataram pada 1632 untuk tentara Portugis guna melawan Belanda. Ketika Malaka jatuh ke Belanda pada 1641, Portugis pun meninggalkan benteng ini 


























Benteng portusi ini di bangun oleh tentara portugis pada tahun 1632, semasa Sultan Agung memerintah Kerajaan Mataram. Posisinya hanya sekitar 2-3 mil laut dari mercusuar pulau mondolika. tepatnya berada di tepi pantai Desa Ujung Watu, Kecamatan Keling jepara. Beberapa waktu lalu waktu admin ditus tips wisata murah bertamu ketempat penyanyi dari tayu, sempat diajak keliling benteng portugis yang berdekatan dengan Karimunjawa yang eksotis itu.
Posisnya ada diujung bukit, di dalam benteng juga dijumpai sejumlah pintu yang menuju ke arah banyak jendela yang terbuat dari batu dan dilengkapi dengan meriam kuno. Terutama pintu yang mengarah ke arah Laut Jawa. Tetapi pintu dan jendela tersebut sejak sekitar tahun 1950 sudah dalam kondisi tertutup bebatuan.
Dari tempat ini selain birunya laut jawa, terlihat Stasiun Pemantau Gempa milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang remang remang tampak di antara Laut Jawa.Seperti yang saya sebut di atas tentang pulau mondoliko. ketika melihat mercusuarnya ada keinginan untuk mengunjungi juga. tapi kawan yang asli tayu itu menjelaskan, pulau itu hanya dihuni oleh enam petugas mercusuar dan tidak semua orang bisa masuk tanpa ada izin dari dinas terkait
Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Jepara, panjang benteng sisi timur 33,50 meter, sisi barat 37 meter. Lebar sisi selatan 28,50 meter, sisi utara 20,30 meter.Tinggi sisi timur dan barat masing-masing 0,70 meter, tinggi sisi selatan 2,10 meter dan tinggi sisi utara 0,70 meter. Lalu pada awalnya dijumpai jalan setapak dari arah benteng, turun ke bawah menuju jalan berpaving. Namun, jalan setapak tersebut akhirnya dilebarkan dan dibangun permanen dengan semen cor.
Karimun Jawa
Karimunjawa terletak di laut Jawa + 83 km dari kota Jepara menuju arah utara. Obyek ini merupakan kepulauan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut Karimunjawa. Luas daratan 7.120 Ha dengan pulau berjumlah 27 buah, namun yang berpenghuni hanya 5 buah. yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting







Dengan hamparan pemandangan di sela-sela pulau, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik. Dengan feri KMP Muria, Karimunjawa dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam dari dermaga Jepara, dan dengan KMC Kartini 1 dapat ditempuh dalam waktu 3.5 jam dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.







Secara garis besar fauna yang ada di Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 2 (dua ) kelompok, yaitu :
Daratan :
Rusa, Trenggiling, Landak, Ular, Bangau Tong tong, Bangau Abu-abu, Elang laut dan Wedi-wedi. Burung elang laut merupakan satwa langka yang dapat dijumpai di kepulauan ini.
Perairan :
Terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu dan ikan hias.
Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Karimunjawa :
  • Olah raga selam, bagi yang hobi menyelam dapat menyalurkan hobinya di berbagai dive spot yang tersebar di perairan Karimunjawa
  • Mandi di Pantai dan Berjemur, cocok dilakukan di Pulau Menjangan Besar yang berpasir putih dan Pulau Cemara Kecil.
  • Snorkeling, di berbagai spot yang memberikan pemandangan bawah laut yang mengagumkan.
  • Memancing, para hobiist mancing dapat menyalurkan hobinya dengan menyewa kapal.
  • Glass bottom boat, bagi yang tidak bisa berenang bisa menikmati keindahan bawah laut dengan glass bottom boat (kapal kaca).
  • Jetski dan banana boat, bagi yang menyukai olah raga air ini, dapat melakukannya di Karimunjawa.
  • Penangkaran hiu, mencoba merasakan fear factor disini, bercanda dengan hiu.
  • Berperahu mengunjungi pulau-pulau, banyaknya pulau-pulau yang indah, dapat anda kunjungi dengan menggunakan perahu.
  • Ziarah dimakam Sunan Nyamplungan.
  • Menyelami kehidupan tradisi nelayan Bugis dan Madura dengan rumah panggungnya.
Masjid dan Makam Mantingan
wisata Masjid dan Makam Mantingan berada di Desa Mantingan, Tahunan, 5 km dari pusat kota, dibangun pada 1481 Saka (1559 M) oleh Pangeran Hadiri. Ada makam Pangeran Hadiri, Ratu Kalinyamat, Patih Sungging Badarduwung, dan Cie Gwi Gwan.

Museum R.A. Kartini
wisata Museum R.A. Kartini terletak di sebelah utara alun-alun kota Jepara, dibangun pada 30 Maret 1975; menyimpan benda dan foto milik Kartini, benda-benda milik Sosrokartono (kakak kandungnya), benda purbakala abad VII, kerangka ikan raksasa “Joko Tuo”, dll.
Pantai Kartini
wisata Pantai Kartini berlokasi di Desa Bulu, Jepara, 2,5 km dari Jepara. Ada dermaga kapal ke Karimunjawa dan Pulau Panjang, aquarium kura-kura, dll. Di bagian paling barat ada Poncol, untuk mandi saat fajar dan sore sambil melihat matahari terbenam.



























Wisata kuliner Jepara

Berburu wisata kuliner di Jepara sangat menyenangkan karena meski kota kecil namun kami memiliki koleksi kuliner yang lengkap. Mulai dari makanan khas Jepara sampai makanan yang berasal dari luar Jepara. Bahkan mencari makanan dengan citarasa asli Eropa pun mudah di dapat di jepara karena banyak pendatang dari seluruh dunia menetap di Jepara demi mengeksplore potensi utama Jepara, yaitu furniture dan handycraft

Serbuan restoran barat namun bercitarasa nusantara memang banyak, namun ada juga restoran yang benar-benar bercitarasa barat sehingga bisa menjadi wisata kuliner bagi pendatang manca negara. Beberapa restoran nusantara yang wajib ada seperti restoran padang maupun warteg pun bertebaran di sepanjang jalan. Bagi pecinta kuliner asli Jepara, sayang sekali hanya ada di warung-warung kecil namun tetap sangat terkenal dan padat pengunjung. Seperti warung Pindang Srani di dekat terminal Jepara yang bahkan melayani pesanan dari luar daerah. Tak kurang, kemashurannya sampai pada para penguji dari Jakarta ketika Susi ikut tes Prospek Mandiri secara khusus memesan untuk dibawa pulang ke Jakarta. Pindang Srani adalah pindang atau sup ikan kerapu berwarna kuning yang sangat khas karena sangat berbumbu. Semua bumbu dapur dipakai kecuali temu kunci dan ketumbar-jintan. Paling sedap jika dimasak pedas dengan merica yang banyak. 













Alternatif kedua adalah hang out di lokasi parkiran SCJ atau Shopping Center Jepara untuk berburuwisata kuliner khas Jepara yang murah meriah. Saran utama dan yang hanya ada di Jepara adalah wedang Adon-Adon Coro yang menghangatkan badan serta es Gempol Pleret. Wedang Adon-Adon Coro sangat unik karena lagi-lagi mengandalkan bumbu rahasia. Sejauh ini yang Susi ketahui, bahan yang digunakan adalah jahe, santan, pandan, cengkeh, serai, gula merah. Ada satu bahan taburan yang menambah wedang pedas ini menjadi lebih pedas lagi namun sayang Susi tidak tahu apa itu. Sejauh ini para peniru cukup puas dengan bahan-bahan yang Susi sebutkan tadi. 














Es gempol pleret pun sangat khas Jepara. Berupa es bersantan dengan nasi dibentuk bulat seperti bakso bersama plered atau pleret. Pleret sangat unik karena berupa campuran tepung-air dibentuk seperti bunga tulip namun dibelah satu di pinggir. warna dominannya merah. Ketika dijadikan satu di mangkuk dan diminum.










Belum puas? Masih ada Kacang listrikHorog-horog, serta durian Petruk yang terkenal. Kacang listriksebenarnya seperti kacang oven yang kita kenal namun ada satu proses pengeringan lagi yang spesial hingga citarasanya tetap tidak biasa. 

















Horog-horog adalah makanan dari tepung pati yang dimasak selama 10 jam dengan cara khusus. Tepung pati yang dikukus dalam keadaan kering sehingga menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Prosesnya sangat lama dan berkali-kali naik turun pengukusan kemudian diproses dan dikukus lagi. Horog-horog sangat gurih dan cocok dimakan bersama makanan apa saja. Horog-horog bakso sangat lezat, es kolak horog-horog tak kalah segar, dimakan bersama sate pun super lezat. Salah satu favorit Susi dan menu wajib adalah horog-horog sate kikil. Sate ini hanya Susi temukan di Jepara dan kekhasannya menggunakan bumbu dari blondo, yaitu sisa pembuatan minyak kelapa. Gurih sekali dan wangi. Hmm... tapi herannya tidak termasuk daftar kuliner khas Jepara.











Nah, pulangnya jangan lupa mampir ke pasar durian di Ngabul. Jika melewati jalan penghubung utama Jepara dan menemukan patung durian, Anda tidak salah. Itulah pusatnya. Namun jika ingin membelidurian Petruk, desa Kecapi lah sebenarnya pusatnya. Jadi pembeli langsung ke petani durian. Biasanya sih durian sudah dipesan ketika masih di atas pohon dan ketika jatuh si pemilik akan menelpon pemesannya. Durian ini harganya jauh lebih mahal. Kurang lebih setara dengan durian Montong. Citarasanya sangat legit, pahit, manis, panas sekali, dan jarang sekali ada satu orang yang bisa menghabiskan satu buah karena kebanyakan telah mabuk.

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading

Tags